PELATIHAN ON THE JOB TRAINING (OJT) KASUS KEGAWATDARURATAN IBU DAN ANAK BAGI DOKTER, BIDAN, DAN PERAWAT FKTP KE RUMAH SAKIT TINGKAT KABUPATEN BANGKA TAHUN 2024
Angka kematian ibu dan bayi merupakan dua indikator yang lazim digunakan untuk menentukan derajat kesehatan di suatu negara. Di Indonesia dua hal ini menjadi perhatian pemerintah karena angka kematian ibu dan bayi di Tanah Air masuk peringkat tiga besar di ASEAN. Data AKI di Kabupaten Bangka tahun 2023 ada 8 kasus (156,6/ 100.000 KH), dan AKB ada 41 kasus (8,03/1000 KH). Sementara AKI hingga Bulan April 2024 sudah 3 kasus, dan AKB sudah 16 kasus. Masalah kesehatan ibu dan anak di Kabupaten Bangka masih menjadi perhatian yang serius. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah peningkatan kapasitas tenaga dokter, bidan, dan perawat puskesmas yang merupakan ujung tombak pelaksana program kesehatan ibu dan anak.
Dalam rangka menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi perlu dilaksanakan upaya yang terpadu dalam menangani permasalahan dan penyakit yang terjadi pada masa hamil, bersalin, nifas dan bayi neonatus, khususnya dalam menangani kasus kegawatdaruratan obstetri dan neonatus. Maka dari itu di perlukan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir.
Sehubungan dengan hal tersebut maka Seksi kesga Bidang Kesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Provinsi kep. Bangka Belitung menyelenggarakan Pelatihan Kewaspadaan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal (KKMN) untuk dokter, bidan, dan perawat FKTP ke RS selama 3 (Tiga) hari pada tanggal 25-27 April 2024 di Ruang Pertemuan Dinas Kesehatan Kab. Bangka. Narasumber pada kegiatan adalah dr. Najib,Sp.OG yang memberikan materi untuk maternal, sedangkan dr. Eriantono,Sp.A yang memberikan materi tentang anak. Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kesehatan Kab. Bangka, diwakili Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Ibu Susy Avnita,SKM.
Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya penanganan masalah kesehatan ibu dan anak di Kabupaten Bangka, maka perlu sekali tersedianya tenaga dokter, bidan, dan perawat yang professional, yang mampu mengatasi kegawat-daruratan maternal neonatal. Kegiatan ini merupakan upaya yang strategis untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat tersebut. ”Pelatihan OJT kasus Gadar Matneo merupakan Upaya peningkatan profesionalisme kompetensi sumber daya manusia kesehatan untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan profesional yang bermutu dan terjangkau bagi seluruh masyarakat, memerlukan adanya tenaga kesehatan yang ditugaskan secara penuh untuk melaksanakan kegiatan pengamatan, pengawasan, dan pemberdayaan masyarakat”.
Diharapkan setelah pelatihan ini peserta mampu mengidentifikasi kasus-kasus kegawardaruratan maternal dan neonatal. Mampu menangani kasus kegawatdaruratan maternal neonatal di tingkat puskesmas, dan pada akhirnya dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi di Kabupaten Bangka. (kesga-kesmas)
Tuliskan komentar anda :