Orientasi Manajemen Intervensi Spesifik bagi Petugas Puskesmas dalam Upaya Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kabupaten Bangka
Program perbaikan gizi dalam Peraturan Presiden no. 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting dilaksanakan melalui intervensi spesifik dan sensitif. Intervensi spesifik merupakan intervensi gizi lintas program kesehatan yang menyasar penyebab langsung stunting antara lain kurangnya asupan makanan dan gizi serta penyakit infeksi. Intervensi sensitif merupakan intervensi yang dilaksanakan oleh lintas sektor kesehatan, antara lain peningkatan penyediaan air bersih dan sanitasi, peningkatan akses pangan bergizi, dan sebagainya
Dalam RPJMN 2020-2024 telah menetapkan target penurunan prevalensi stunting pada balita sebesar 14%.Berdasarkan hasil survey status gizi indonesia ( SSGI) tahun 2022 terjadi penurunan dari 24,4% pada tahun 2021 menjadi 21.6% tahun 2022. Sedangkan di Kabupaten Bangka prevalensi stunting balita pada tahun 2021 sebesar 17,5% (SSGI, 2021) menjadi 16,2% (SSGI, 2022). Diharapkan target tahun 2023 ini prevalensi stunting Kabupaten Bangka hasil survey gizi 2023 turun menjadi 13.5%.
Untuk melaksanakan program penanggulangan stunting di Indonesia dilakukan secara nasional dengan intervensi spesifik dan intervensi sensitif, yang memerlukan kolaborasi lintas program dan lintas sektor. Pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) merupakan fasilitas kesehatan tingkat pertama ( FKTP) di garda terdepan dalam menurunkan stunting. Intervensi spesifik yang bermutu, dimulai dari input dan proses intervensi yang dikelola dengan baik.
Untuk itulah Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka melaksanakan Orientasi manajemen intervensi spesifik bagi petugas puskesmas pada tanggal 22 Mei 2023 bertempat di Ruang pertemuan Dinas Kesehatan dihadiri oleh 50 orang peserta yang terdiri dari petugas gizi puskesmas dan bidan koordinator puskesmas se Kabupaten Bangka
Pertemuan ini dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka dr Then Suyanti, MM didampingi oleh Kabid Kesmas Susy Avnita, SKM . Dalam sambutannya Kadinkes menyatakan bahwa manajemen intervensi spesifik dalam percepatan penurunan stunting bertujuan untuk merencanakan, melaksanakan dan melakukan evaluasi terhadap intervensi gizi spesifik stunting, dan intervensi yang terintegrasi manajemen puskesmas dengan menggunakan pendekatan perencanaan (P1), penggerakan dan pelaksanaan (P2) dan pengawasan, pengendalian, dan penilaian kinerja (P3).
Narasumber berasal dari fasilitator Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka yaitu Wiwin Efrizal, SST Gizi, M,Biomed. Sari Damayanti, SKM dan Emilia, SST, M Gizi. Serta Desi Yanti, SKM, MKM yang memaparkan tentang Implementasi Manajemen Intervensi spesifik di puskesmas, Monev manajemen Intervensi spesifik dan daftar tilik supervisi intervensi spesifik di puskesmas serta Rencana Tindaklanjut manajemen Intervensi spesifik di puskesmas.
Melalui pertemuan ini diharapkan agar intervensi spesifik yang bermutu dapat terlaksana dan bermanfaat untuk masyarakat. (seksi gizi)
Tuliskan komentar anda :