DINKES BANGKA LAKSANAKAN AKSI 7 PENGUKURAN DAN PUBLIKASI ANGKA STUNTING PADA BALITA DI TAHUN 2024
Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka sebagai penanggung jawab pengukuran dan publikasi stunting, telah melakukan pengukuran status gizi terutama stunting pada balita. Kegiatan pengukuran panjang badan atau tinggi badan dilaksanakan secara rutin dengan data bulan penimbangan balita tertinggi berada di bulan Juni dan Agustus 2024. Hasil pengukuran tinggi badan balita diinput dalam aplikasi elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (e-PPGBM) SIGIZI Terpadu yang di entry oleh petugas gizi puskesmas di Kabupaten Bangka, apabila ada data yang bermasalah gizi di konfirmasi dan divalidasi oleh petugas puskesmas dan Dinas Kesehatan. Selain data status gizi balita juga diinput data riwayat tindakan terhadap balita yang bermasalah gizi, kemudian di analisa faktor faktor determinan penyebab masalah gizi untuk diintervensi sesuai penyebabnya.
Aksi Konvergensi percepatan penurunan stunting ke 7 yaitu pengukuran status gizi dan publikasi angka stunting merupakan salah satu dari 8 Aksi konvergensi percepatan penurunan stunting. Diseminasi Pengukuran dan publikasi angka stunting adalah upaya Kabupaten Bangka untuk memperoleh data prevalensi stunting terkini pada skala layanan puskesmas, kecamatan, dan desa. Hasil pengukuran tinggi badan anak di bawah lima tahun serta publikasi angka stunting digunakan untuk memperkuat komitmen pemerintah daerah dan
Dari 81 desa/ kelurahan di 8 kecamatan Kabupaten Bangka, prevalensi stunting pada balita semuanya dibawah 20% atau berada di batas kategori aman ( ≥ 20% kronis) yang berarti tidak memiliki masalah kesehatan masyarakat, desa dengan kategori sedang (prevalensi 10-20%) sebanyak 0%, kategori ringan dengan prevalensi 5-10% sebanyak 2.47% dan kategori sangat ringan (97.53%). Data a ePPGBM bersifat realtime dan akan berubah setiap hari karena dinamis.
Berdasarkan hasil penimbangan dan pengukuran status gizi bulan agustus 2024 di Kabupaten Bangka melalui aplikasi e PPGBM secara by name by address didapatkan sebagai data sebagai berikut dari sasaran balita sebesar 24.253 anak dengan jumlah balita yang diukur antropometri sebanyak 24. 217 (99.84%) didapatkan prevalensi angka stunting pada balita sebesar 0.99% (240 anak), sedangkan prevalensi stunting baduta (dibawah dua tahun) sebesar 0.71% 56 anak). (sumber data e PPGBM di unduh tanggal 28 September 2024)
Faktor determinan penyebab stunting dapat dianalisa dari riwayat tindakan atau faktor penyebab yang mempengaruhi terjadinya stunting pada anak. Adapun faktor determinannya adalah dari balita yang bermasalah gizi tertinggi faktor determinannya adalah ada anggota rumah tangga yang merokok sebanyak 191 orang ( 79.58%), 181 anak (75.42%) tidak memiliki Jaminan Kesehatan, 35 ibu balita (14.58%) sewaktu hamil mengalami KEK, 8 balita (3.33%) belum Imunisasi lengkap, 42 balita (17.52%) mempunyai penyakit penyerta, 7 balita ( 2.92%) pernah mengalami kecacingan
Hasil pengukuran status gizi terutama prevalensi stunting balita di diseminasikan di pertemuan. Advokasi dan monev desa lokus stunting di 9 desa di Kabupaten Bangka. Di wilayah kecamatan juga di diseminasikan pada setiap pertemuan baik pada saat SMD, mini lokakarya bulanan dan pertemuan lintas program maupun lintas sector OPD terkait, serta dipublikasi juga melalui saluran informasi media elektronik maupun media sosial baik di tingkat kabupaten, kecamatan, puskesmas dan desa yang ada di Kabupaten Bangka sehingga informasi data stunting tahun 2024 ini dapat menjadi dasar penyusunan perencanaan program kegiatan terkait stunting yang akan dilaksanakan selama tahun berjalan maupun tahun berikutnya, menggalang kerja sama dan koordinasi antar-petugas Puskesmas (lintas program), dan meningkatkan motivasi petugas petugas Puskesmas dalam pelaksanaan integrasi kegiatan stunting dengan OPD terkait penurunan stunting.
(Sumber Seksi Gizi Dinkes)
Tuliskan komentar anda :