SEKSI KESGA MELAKUKAN KEGIATAN PERTEMUAN LINTAS SEKTOR DAN LINTAS PROGRAM DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN BAGI LANSIA BERKEBUTUHAN KHUSUS DAN MANDIRI DI KABUPATEN BANGKA TAHUN 2023
Pertemuan lintas sector dan lintas program dalam pelaksanaaan pelayanan bagi lansia berkebutuhan khusus dan mandiri pada tanggal 20 Maret 2023 dibuka oleh Bupati Bangka Bapak Mulkan SH,MH. Tujuan umum dari kegiatan ini adalah meningkatkan kualitas kesehatan lansia yang mandiri, produktif dan berguna, sedangkan tujuan khususnya adalah meningkatkan kesadaran menjaga kesehatan, Mutu pembinaan & pelayanan, Koordinasi LP dan LS, serta Peran serta keluarga & masyarakat. Jumlah peserta yang hadir sebanyak 90 orang yang terdiri atas lintas sector dan lintas program. Narasumber pada pertemuan ini selain dari Kepala Daerah juga dari Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Kep. Bangka Belitung, serta dari Dinas Kesehatan Kab. Bangka.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan telah menetapkan bahwa Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kesehatan terdiri atas SPM Kesehatan Daerah Provinsi dan SPM Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota. Pemerintah Daerah wajib memenuhi mutu pelayanan setiap jenis pelayanan dasar pada SPM Bidang Kesehatan dan capaian kinerja pemerintah daerah dalam pemenuhan mutu pelayanan setiap jenis pelayanan dasar pada SPM kesehatan harus mencapai 100 %.
Jumlah lansia di Indonesia pada tahun 2018 mencapai 9,27% atau sekitar 24,49 juta jiwa dari keseluruhan jumlah penduduk berdasarkan data proyeksi diketahui bahwa lansia di Indonesia akan meningkat 2,5 kali lipat pada tahun 2025 dari jumlah lansia tahun 2018. Pertumbuhan lansia yang cukup significan tersebut memberikan tantangan dalam bidang layanan kesehatan karena meningkatnya penyakit degenerative dan masalah kesehatan lainnya sehingga berimbas pada peningkatan biaya kesehatan.
Lansia pada umumnya mengalami berbagai gejala akibat penurunan fungsi biologis, psikologis, social dan ekonomi. Dari hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukan bahwa prevalensi lansia dengan penyakit tidak menular (PTM), prevalensi strok yang sebelumnya 7% menjadi 10,9% dan penyakit ginjal kronik juga mengalami kenaikan dari 2% menjadi 3,8%, Berdasarkan pemeriksaan gula darah, prevalensi diabetes melitus naik dari yang sebelumnya 6,9% menjadi 34,1%. Sedangkan untuk kabupaten Bnagka sendiri jumlah sasaran lansia di tahun 2022 adalah 24,426 lansia. Dari hasil pemeriksaan penyakit tertinggi yang dialami lansia di Kabupaten Bangka tahun 2022 adalah Hipertensi 6.638 orang (28,58%), Kolesterol 3.106 orang (13,37%), Diabetes Melitus 2.559 orang (11,01%) dan Asam Urat 2.037 orang (8,7%).
Sasaran program lansia secara langsung kepada Pra Lansia (45-59 th), usia lanjut(60-69 th), Lansia Risti (>70 th/60 th dengan masalah kesehatan, sedangkan secara tak langsung kepada keluarga, masyarakat tempat Lansia berada, organisasi social, petugas kesehatan, masyarakat luas.
Tuliskan komentar anda :