
PERTEMUAN REVIEW STIMULASI DETEKSI INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG (SDIDTK) ANAK DI KABUPATEN BANGKA TAHUN 2023
Pada hari Rabu 10 Mei 2023 Seksi Kesehatan Keluarga (Kesga) melaksanakan kegiatan Pertemuan Review Stimulasi, Deteksi Dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) anak di Kabupaten Bangka yang dilaksanakan di Ruang Pertemuan Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka. Sambutan disampaikan oleh ibu Nora Sukma Dewi,SKM,MKM,M.Biomed,Sc sebagai Sekretaris Dinas Kesehatan Kab. Bangka dan sekaligus membuka acara tersebut. Jumlah peserta sebanyak 45 orang yang terdiri dari 3 orang peserta dari setiap puskesmas, yang meliputi Pengelola Program Anak Puskesmas, Guru TK, Guru PAUD, dan peserta dari Dinas Kesehatan Kab. Bangka.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Puskesmas wilayah kerja Dinas kesehatan Kab. Bangka tahun 2022, bahwa kegiatan SDIDTK yang dilaksanakan di wilayah kerja puskesmas baik di posyandu maupun di TK/PAUD tahun 2022 dengan hasil 26.349 anak Balita, namun anak balita yang dilakukan SDIDTK lengkap 8 kali sebanyak 10.450 balita (39,65%), dan SDIDTK pada bayi 5034 bayi yang mendapatkan SDIDTK lengkap sebanyak 4 kali yaitu 4778 bayi ( 94,91 %). Lima tahun pertama kehidupan anak merupakan masa keemasan atau golden periode sekaligus masa kritis karena pada masa inilah terbentuk dasar-dasar kemampuan keindraan, berfikir, berbicara serta pertumbuhan mental intelektual yang intensif dan awal pertumbuhan moral. Agar anak usia dini tumnuh dan berkembang secara optimal, maka pemenuhan akan gizi, perawatan dan pelayanan kesehatan, kasih saying, perlindungan, stimulasi penghargaan, penegakan norma-norma social dan agama (Asih,Asah,Asuh) harus diselenggarakan sedini mungkin. Kegiatan stimulasi, deteksi, intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) adalah kegiatan komprehensif untuk memantau aspek tumbuh kembang anak. Kegiatan stimulasi sangat penting untuk mengoptimalkan fungsi-fungsi organ tubuh baik fisik, mental,emosional maupun social serta memiliki intelegensia majemuk sesuai dengan potensi genetiknya. Kegiatan deteksi dini untuk mengetahui penyipangan tumbuh kembang yang tidak sesuai dengan keadaan normal seawall mungkin dan kegiatan intervensi adalah kegiatan untuk mengoreksi, memperbaiki dan mengatasi masalah atau penyimpangan. Pembinaan tumbuh kembang hendaknya dilaksanakan secara komprehensif dan berkualitas, koordinatif dengan melibatkan keluarga, masyarakat, profesi, lembaga social masyarakat, pemerintah dan swasta yang diselenggarakan melalui kegiatan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh kembang (SDIDTK). Jumlah seluruh TK/Paud yang ada di Kabupaten Bangka ada 169, dengan jumlah yang terbanyak ada di wilayah kerja PKM Belinyu sebanyak 19 TK/PAUD. Capaian cakupan SDIDTK APRAS (Usia 60 sampai dengan 72 Bulan) hingga Triwulan Pertama belum mencapai target yaitu 18,76% dari target 25%. Materi pertama Sosialisasi Orientasi Pemantauan Pertumbuhan Dan Perkembangan disampaikan oleh ibu Nora Sukma Dewi,SKM,MKM,M.Biomed,Sc, kemudian dilanjutkan dengan narasumber kedua yang disampaikan oleh Dinas Kesehatan Provinsi yang memberikan materi tentang Pemantauan Pertumbuhan. Selanjutnya materi tentang Pemantauan Perkembangan yang disampaikan oleh narasumber dari Dinkes provinsi Kep. Bangka Belitung. Materi tentang Pengukuran Antropometri BB,PB/TB.LILA, LK, dan Edukasi PMBA disampaikan oleh ibu Desiyanti, SKM,M.Kes narasumber dari Dinas Kesehatan Kab. Bangka, materi terakhir tentang Evaluasi Pelaksanaan dan pelaporan SDIDTK disampaikan oleh ibu Sri Widayati,M.Keb narasumber dari Dinkes Kab. Bangka. Akhir dari kegiatan ini dilakukan Rencana Tindak Lanjut yang memuat beberapa butir rencana, diantaranya adalah Setelah pertemuan SDIDTK petugas puskesmas dan guru TK/PAUD dapat secara rutin melakukan pemeriksaan SDIDTK sesuai standart dan sesuai umur anak baik di puskesmas, posyandu, di TK/PAUD dan di Rumah Sakit, melaporkan hasil pemantauan tumbuh kembang yang dilakukan secara rutin tiap bulan ke puskesmas wilayah kerja masing-masing, merujuk bayi dan anak balita serta pra sekolah yang ditemukan dengan masalah tumbuh kembang ke fasilitas kesehatan tingkat pertama dan faskes rujukan, melakukan SDIDTK secara terintegrasi KIA dengan program Gizi.
Tuliskan komentar anda :