Pada hari kamis, 17 April 2025 bertempat di Ruang Pertemuan Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka, Seksi Kesehatan Keluarga Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kab. Bangka mengadakan acara Pertemuan Analisa Dan Verifikasi Maternal Perinatal Death Notification (MPDN). Acara Pertemuan dihadiri Pj. Sekretaris Daerah Kabupaten Bangka Bapak Thony Marza,AP yang memberi sambutan sekaligus membuka secara resmi acara Analisa dan Verifikasi MPDN Di Kabupaten Bangka Tahun 2025. Peserta pertemuan dihadiri oleh Plh. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka, ibu Anggia Murni,SKM,MKM yang dalam hal ini mewakili Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka. Hadir juga Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Kabid Pelayanan kesehatan, Subkoord. Kesehatan Keluarga, Subkoord. Primer, dan beberapa OPD yang terkait dengan acara ini, seperti Bappeda Kab. Bangka, Dinas P2KBP3A Kab. Bangka, Dinas Komunikasi, informatika, dan statistic Kab. Bangka, Dinas Sosial Kab. Bangka, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kab. Bangka, Kecamatan se-Kab. Bangka, BPJS Kab. Bangka, Ketua IDI Kab. Bangka, Ketua IBI Kab. Bangka, Kepala Puskesmas se-Kab. Bangka, dan Pengelola Program Ibu dan Anak Kab. Bangka. Dalam sambutannya Pj. Setda Kabupaten Bangka mengatakan bahwa Salah satu tujuan pembangunan nasional adalah meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing. Strategi yang digunakan dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan anak, pencegahan dan pengendalian penyakit serta memperkuat system kesehatan. Indikator sasaran strategi tersebut untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), Stunting serta pencapaian indicator lainnya. AKI dan AKB di Indonesia dalam decade terakhir mengalami penurunan tetapi masih tinggi jika dibandingkan dengan negara tetangga di Asia Tenggara. Diperkirakan setiap tahun terdapat 14.640 ibu dan 72.000 bayi baru lahir (BBL 100.000 KH dan AKN 15/1000 KH. Sebagian besar kematian tersebut sebenarnya dapat dicegah. Kematian BBL lebih tinggi ditemukan pada ekonomi terbawah sedangkan kematian ibu lebih banyak terjadi pada kelompok berpendidikan rendah, pada umur dibawah 20 tahun dan 40-49 tahun. Selain itu lebih dari ¾ kematian ibu dan BBL terjadi di fasilitas kesehatan (79,5% dan 81%), terutama di Rumah Sakit (77% dan 68%). Ada juga kematian ibu di rumah (15,6%) dan BBL (3,9%), dan dalam perjalanan ke fasilitas kesehatan (4,1% dan 2%). Salah satu upaya penguatan tata kelola kesehatan yang dilakukan adalah dengan meningkatkan Pelaporan dan Pengkajian kematian maternal dan neonatal melalui kegiatan pengumpulan data, analisis dan interprestasi data kematian secara terus menerus melalui Sistem Surveylance kematian Maternal dan Perintal menggunakan AMPSR (Audit Maternal Perinatal-Surveylans respon). AMP-SR merupakan kegiatan menganalisa secara mendalam untuk mencari akar permasalahan dan rekomendasi atau solusi baik jangka pendek, menengah maupun jangka Panjang yang dapat dilakukan untuk mengurangi AKI dan AKB. Verifikasi MPDN merupakan wadah advokasi dan Forum pembelajaran yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan untuk pemberi layanan, pengelola program, organisasi profesi, penentu kebijakan, masyarakat, dan pihak terkait. Verifikasi MPDN merupakan bentuk Akuntabilitas di Tingkat Sasilitas Pelayanan Kesehatan Kabupaten/Kota, Provinsi atau Nasional. Pada awal tahun 2025 (Januari-Maret) terdapat 2 kematian Ibu dengan penyebab Kelainan Jantung dan Perdarahan Post Partum. Sedangkan kematian neonates sebanyak 19 neonatus dari bulan januari-Maret 2025, lahir mati sebanyak 6 bayi, dan kematian bayi sebanyak 1 bayi. Diharapkan dengan adanya pertemuan seperti ini dapat memberikan akuntabilitas, strategi, transparan, dan inovasi sehingga dapat menurunkan AKI dan AKB di Kabupaten Bangka. ( 17 April 2025 )
Tuliskan komentar anda :