
ORIENTASI SKRINING MASALAH KESEHATAN JIWA DAN NAPZA BAGI TENAGA KESEHATAN
Dinas Kesehatan Kab. Bangka gelar Orientasi Skrining Masalah Kesehatan Jiwa dan NAPZA bagi Tenaga Kesehatan di Hotel ST 12 (13/03/2023).
Nora Sukma Dewi, SKM, MKM, M.Biomed, Sc selaku Sekretaris Dinas Kesehatan membuka kegiatan ini. Dalam sambutannya beliau mengatakan “Satu atau lebih gangguan jiwa dan perilaku dialami oleh 25% dari seluruh penduduk pada suatu masa dari hidupnya.”
“WHO menemukan bahwa 24% pasien yang berobat ke pelayanan kesehatan primer memiliki diagnosis gangguan jiwa. Gangguan jiwa yang sering ditemukan di pelayanan kesehatan primer antara lain depresi dan cemas, baik sebagai diagnosis tersendiri maupun komorbid dengan diagnosis fisiknya”, imbuhnya.
Disamping permasalahan kesehatan jiwa tersebut dapat menimbulkan dampak sosial antara lain bunuh diri, penyalahgunaan NAPZA, kekerasan baik di rumah tangga maupun dimasyarakat. Layanan kesehatan primer terutama Puskesmas sebagai ujung tombak layanan kesehatan dimasyarakat memiliki peran penting. Puskesmas diharapkan berperan dalam penyediaan layanan kesehatan jiwa yang terpadu dengan layanan kesehatan umum.
Terbatasnya sumber daya kesehatan terlatih jiwa merupakan salah satu masalah yang perlu diatasi. Untuk itu perlu peningkatan kapasitas tenaga kesehatan di layanan primer disamping supervisi dari tenaga profesional kesehatan jiwa. Peningkatan kapasitas tersebut salah satunya berupa orientasi skrining masalah kesehatan jiwa dan NAPZA bagi tenaga kesehatan.
Dalam kegiatan ini sebanyak 20 tenaga kesehatan mendapatkan materi skrining kesehatan jiwa dari RSJD Provinsi Kep. Bangka Belitung, materi skrining penyalahgunaan NAPZA dari BNN Kab. Bangka dan pencatatan pelaporan menggunakan SIMKESWA oleh Dinkes Provinsi Kep. Bangka Belitung.
Tuliskan komentar anda :